Sementara itu, Chief Economist Bank Syariah Indonesia (BSI), Banjaran Surya Indrastomo menjelaskan, perekonomian syariah saat ini sedang transisi proses pemulihan dari resesi akibat pandemi Covid-19.
"Tekanan perekonomian sempat terjadi saat lonjakan kasus pada Juli-Agustus, pada gelombang kedua Covid-19. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di Kuartal III 2021 turun 3,15 persen dengan kontraksi transportasi, akomodasi, serta konsumsi rumah tangga," ucapnya.
Meski ada lonjakan kasus Covid-19, lanjut Banjaran, perbankan syariah justru mendapatkan opsi peningkatan pembiayaan untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional.
"Pada Juli 2021, minat perbankan syariah dan industri halal berada di angka 16,35 persen dengan pengumpulan aset senilai Rp632 triliun. Dan pada Agustus terjadi peningkatan sebesar Rp635 triliun," katanya.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait