Sedangkan untuk kualifikasi pendidikan harus lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pertanian untuk posisi sebagai tenaga Pendamping Penyuluh, Pendamping Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dan Pendamping Pengawas Benih Tanaman (PBT).
Lulusan S-1 Pertanian program studi Agronomi, Agroteknologi untuk menempati posisi tenaga Pendamping Penyuluh, Pendamping Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dan Pendamping Pengawas Benih Tanaman (PBT).
Lulusan S-1 Pertanian program studi Agribisnis untuk posisi yang dilamar tenaga Pendamping Penyuluh dan Pendamping Pengawas Benih Tanaman (PBT).
S-1 program studi Hama Penyakit Tumbuhan untuk posisi Pendamping Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dan Lulusan S1 Peternakan untuk posisi tenaga Pendamping Penyuluh. Adapun domisili pelamar di Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Ilir, OKI dan OKU Timur.
Untuk pendaftarannya dibuka pada minggu pertama bulan November 2020, melalui website Universitas Sriwijaya (Unsri). Pengumumannya resmi akan diumumkan melalui Koran Sumeks tanggal 02-04 November 2020.
Gubernur Sumsel H Herman Deru baru-baru ini menyebut direkrutnya 1000 orang tenaga PPL ini dinilai penting untuk kemajuan sektor pertanian di Sumsel.
"PPL ini nantinya akan sangat membantu dalam mengedukasi para petani di daerah, sehingga dapat melakukan aktifitas becocok tanam secara benar. Ini juga merupakan wujud keseriusakan kita dalam memantapkan Sumsel sebagai Lumbung Pangan Nasional," ucap Herman Deru.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait