Pengguna media sosial menyambut baik penampilan pertama Fazili sebagai pejabat di pemerintahan Biden, dengan beberapa menafsirkan gambar pejabat Muslim yang mengenakan jilbab sebagai simbol pergeseran dari warisan kefanatikan Donald Trump yang anti terhadap Muslim.
"Sebulan setelah Trump pergi dan kami memiliki seorang saudara perempuan berjilbab yang memberikan konferensi pers di Gedung Putih," tulis Imraan Siddiqi, direktur eksekutif Dewan Muslim Hubungan Islam Amerika (CAIR) cabang Washington.
"Para Islamaphobia menangis," katanya seperti dikutip dari Al Araby, Sabtu (27/2/2021).
Shahed Amanullah, seorang pengusaha teknologi Muslim yang menjabat sebagai penasihat senior di Departemen Luar Negeri AS antara tahun 2011 dan 2014, juga mengungkapkan sentimen serupa.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait