JAKARTA, iNews.id - Memasuki tahun 2021, negara-negara di dunia masih berupaya memulihkan perekonomiannya seperti sedia kala. Namun di tengah situasi yang masih menantang tersebut, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan ada ancaman baru yang bisa membuat pemulihan ekonomi mandek kembali.
Sri Mulyani mengatakan, proyeksi kenaikan inflasi yang meningkat di Amerika Serikat (AS) perlu diwaspadai. Pasalnya, hal itu berpotensi mengancam momentum pemulihan ekonomi Negeri Adi Daya tersebut apabila diikuti dengan pengetatan kebijakan moneter oleh The Fed.
"Ini dapat menciptakan efek rambatan (spillover), volatilitas dan ketidakpastian di sektor keuangan, serta dinamika arus modal global seperti saat terjadinya taper tantrum," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (20/5/2021).
Untungnya, kata dia, sejauh ini pasar keuangan global cenderung stabil. Hal ini terlihat dari turunnya indeks volatilitas di pasar saham dan pasar obligasi global. Selain itu, aliran modal ke negara-negara berkembangn (emerging markets) juga masih terus menunjukkan tren positif.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait