Menurutnya, dalam bisnis kuliner, minyak goreng menjadi penunjang utama dan sangat berpengaruh terhadap perkembangan usaha. Terlebih dalam kondisi pandemi Covid-19, banyak masyarakat konsumtif terhadap beragam sajian makanan.
"Selama pandemi, pelaku UMKM kuliner justru selangkah lebih maju. Jangan sampai hanya karena polemik minyak goreng malah semakin membuat pendapatan mereka turun," katanya.
Yenny menyebutkan, UMKM terutama pelaku bisnis kuliner sudah berusaha bertahan selama pandemi Covid-19. Para pelaku usaha kuliner tentunya tidak ingin masalah minyak goreng justru menghilangkan pendapatan.
Dirinya juga berharap, kelangkaan minyak goreng ini jangan sampai berlarut lebih lama. "Pemerintah seharusnya bisa mencarikan solusi dalam waktu dekat agar tak menambah beban masyarakat, terutama pelaku usaha kecil yang bisa menyumbang pemulihan ekonomi," kata Yenny.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait