Menko Perekonomian Airlangga Hartarto hadiri penanaman perdana PSR di Muara Enim, Sumsel, Jumat (4/3/2022). (Foto: Ist)

MUARA ENIM, iNews.id - Pemerintah terus berupaya mempercepat program peremajaan sawit rakyat (PSR) atau replanting dengan berbagai kebijakan. Salah satunya yang dillakukan pemerintah yakni mendorong bentuk kerja sama strategis multipihak.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, komoditas kelapa sawit dipandang sebagai komoditas yang penting bagi perekonomian nasional. Untuk itu, -emerintah terus berupaya untuk mempercepat realisasi program PSR atau replanting dengan berbagai kebijakan salah satunya dengan mendorong bentuk kerja sama strategis multipihak.

"Program PSR merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN) sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan kelapa sawit nasional yang saat ini ratarata sebesar 3-4 ton/hektare dan umur tanaman di atas 25 tahun," kata Menko Airlangga dalam sambutannya pada acara Penanaman Perdana Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dan Temu Pekebun Sawit dengan tema Lestari Alamnya Sejahtera Petaninya yang dilaksanakan di Desa Kencana Mulia, Kecamatan Rambang Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Jumat (4/3/2022).

Industri kelapa sawit nasional diketahui berkontribusi terhadap PDB nasional sebesar 3,5 persen serta berperan dalam mengentaskan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja bagi lebih dari 16 juta pekerja. 

Airlangga mengatakan, industri kelapa sawit mendorong pertumbuhan industri dalam negeri dengan memproduksi lebih dari 146 jenis produk hilir yaitu produk pangan, produk industri, dan juga menjadi produk energi yang mensubstitusi solar melalui program mandatory biodiesel B30 yang menghemat devisa dengan pengurangan impor solar.

Industri kelapa sawit mendorong pertumbuhan industri dalam negeri dengan memproduksi lebih dari 146 jenis produk hilir yaitu produk pangan, produk industri, dan juga menjadi produk energi yang mensubstitusi solar melalui program mandatory biodiesel B30 yang menghemat devisa dengan pengurangan impor solar.

“Sehingga dapat dikatakan bahwa sawit merupakan komoditas yang selalu diperlukan baik oleh masyarakat Indonesia maupun masyarakat dunia,” katanya.


Menko Airlangga menambahkan, pelaksanaan program PSR menggunakan bibit unggul dan penerapan Good Agriculture Practice (GAP), sehingga akan meningkatkan produksi kelapa sawit tanpa harus melakukan pembukaan lahan baru.


Editor : Berli Zulkanedi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network