Pada November 2020, nama Dudung sempat disorot karena aksinya mencopot baliho bergambar Rizieq Shihab, yang saat itu menjadi pemimpin Front Pembela Islam (FPI). Dia beralasan, aksinya tersebut sebagai tanda bahwa semua pihak harus taat terhadap hukum yang ada di Indonesia, termasuk dalam urusan pemasangan baliho. Di saat yang sama Dudung juga melontarkan wacana agar FPI dibubarkan.
Pada Mei 2021, Mayjen Dudung kembali menunjukkan ketegasannya dengan pernyataan komitmen untuk menumpas perilaku premanisme debt collector di wilayah Jabodetabek. Hal itu disampaikan sebagai respons atas aksi para debt collector yang sudah meresahkan, di antaranya kasus perampasan mobil yang tengah dikendarai anggota TNI saat hendak mengantar orang sakit.
Berikut ini profil singkat Letjen TNI Dudung Abdurachman:
Lahir : Bandung, 19 November 1965
Pendidikan :
1985 Lulus dari SMA Negeri 9 Bandung
1988 Lulus Akademi militer
Nama Orang Tua :
Ayah : Nasuha (PNS di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi dan wafat pada 1981)
Ibu : Nasyati (pedagang)
Nama Anggota Keluarga :
Istri : Ny. Rahma Dudung Abdurachman (dikukuhkan sebagai Ibu Raksakarini Sri Sena Jaya pada 7 Agustus 2020)
Karier :
Mengawali karier bergengsinya sebagai Dandim 0406/Musi Rawas di Sumatera Selatan
Dandim 0418/Palembang.
2010 Aspers Kasdam VII/Wirabuana
2011 Komandan Resimen Induk Kodam (Danrindam) II/Sriwijaya.
2015-2016 Wagub Akmil
2016 2017 Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad).
2017-2018 Wakil Asisten Teritorial (Waaster) Kasad
2018-2020 Gubernur Akmil
27 Juli 2020 Pangdam Jaya
25 Mei 2021 Pangkostrad
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait