Secara matematis, kata dia, semakin kecil kuota jemaah yang diberangkatkan, maka semakin besar beban biaya per orangnya. Salah satu variabel penentu perhitungan tersebut adalah penerapan protokol kesehatan pada aspek transportasi.
"Kami berharap ada kesepahaman atau sinkronisasi antara ketentuan protokol kesehatan dari Kementerian Kesehatan dan penerapannya dalam kegiatan transportasi menurut Kementerian Perhubungan, terutama menyangkut jarak fisik (physical distancing) dan persyaratan tes swab. Adanya sinkronisasi protokol akan memudahkan kami dalam mengimplementasikan skenario sekaligus menghitung biaya secara lebih tepat," ucap Yaqut.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait