Selama jenda panjang memang laskar wong kito harus menanggung gaji pemain mulai dari 60 persen kemudian turun 25 persen per bulan sesuai arahan PSSI. Namun kondisi ini dirasakan cukup berat, karena klub tanpa sponsor dan mengandalkan dana talangan pengurus.
“Dari kocek pribadi. Sponsor menjauh karena ketidakjelasan pertanggungjawaban jika tetap memaksakan membiayai Sriwijaya FC. Berbagai upaya telah dilakukan klub termasuk menjual jersey dan masker di sejumlah lapak kaki lima dan lokasi olahraga,” ucapnya.
Sementara itu, Iwan Budianto, Wakil Ketua Umum PSSI menjanjikan kompetisi dimulai pada lima Februari mendatang. Segala perangkat sedang disiapkan untuk memulai kembali liga.
“Februari dimulai. Liga Indonesia terhenti sejak pandemik Covid-19 melanda, namun di masa new normal sejumlah negara di Asia Tenggara sudah menggelar kompetisi sepakbola. Untuk itu sejumlah klub berharap kompetisi berjalan kembali,” katanya.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait