“Dia lakukan sendiri dari mulai ambil formulir maupun ikut tes. Dulu waktu SMA dia sambil bekerja di kebun Karet dan sore harinya latihan di Yonkav 5/DPC,” ujar Jasmer.
“Sebagai orang tua, saya izinkan karena itu memang cita-citanya," ucapnya.
Jasmer mengungkapkan, setelah gagal diseleksi Bintara dan Tamtama PK TNI AD, akhirnya sang anak lulus dan membuat keluarganya bangga .
“Dia ingin jadi TNI karena ingin membuat orang tuanya bangga. Kami untuk masuk TNI ini satu peser tidak dengan duit. Nggak ada pake uang-uangan, murni kelulusannya 100 persen,” katanya.
“Semoga anak saya ini anak yang membanggakan orang tua, yang dapat mengharumkan bangsa dan negara kita Indonesia,” ujarnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait