Hampir tidak ada wilayah Sumsel yang terisolir karena semuanya dapat ditembus melalui jaur sungai. Walaupun masih terdapat beberapa wilayah terutama di perairan yang belum memiliki jalan darat, namun dapat diakses dengan transportasi sungai.
Kemudian pada masa Kesultanan Palembang Darussalam setelah abad ke-16, Batanghari 9 benar-benar menjadi jalur perdagangan rempah. Berbagai hasil alam dari berbagai wilayah termasuk pulau Bangka dibawa untuk diperdagangkan di Palembang, salah satunya di sekitar Sekanak.
Sembilan sungai itu terus memegang peran penting hingga runtuhnya Kesultanan Palembang Darussalam di sekitar abad ke-18. Belanda yang menjajah mulai mengubah kehidupan pribumi seperti dengan menimbun sejumlah anak sungai di Palembang. Menurut catatan sejarah, Palembang memiliki puluhan anak sungai yang kemudian ditimbun untuk kepentingan kolonial di masa itu.
Namun begitu, jalur traportasi sungai di sembilan sungai besar tetap hidup dan kongsi dagang VOC tetap mengambil manfaat dari Batanghari 9. Karenanya di Pasar Sekanak terdapat banyak bangunan termasuk bekas gudang peninggalan Belanda.
Keberadaan Belanda juga selain menimbun sejumlah sungai untuk menjadikan Palembang kota daratan, Negeri Kincir Angin ini saat menjajah juga membangun jalur transportasi darat seperti jalur kereta api dan jalan.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait