Aktivitas tempat pembuatan tahu dan tempe. (Foto: Ist)

PALEMBANG, iNews.id - Tingginya harga kedelai dan adanya kelangkaan minyak goreng membuat sejumlah pelaku usaha kecil mulai menghentikan operasionalnya. Seperti yang terjadi pada pembuat tahu goreng di Desa Biuku, Kecamatan Suak Tapeh, Kabupaten Banyuasin yang telah beberapa hari tidak beroperasi.

Lihin, pelaku usaha olahan makanan berbahan dasar tahu mengatakan, bahwa dirinya sudah dua hari tidak menjual tahu goreng lantaran tingginya harga kedelai dan langkanya minyak goreng.

"Lima karyawan saya terpaksa dirumahkan, karena tidak beroperasi. Mereka juga tidak menerima upah, lantaran tidak membuat tahu goreng," ujar Lihin, Selasa (22/2/2022).

Menurutnya, dalam beberapa hari terakhir dirinya kesulitan mendapati minyak goreng. Meski sudah ada langganan yang menyuplai minyak goreng, namun saat ini harus terhenti lantaran langkahnya minyak goreng, sehingga berdampak pula pada usahanya yang berhenti beroperasi.

Selain itu, lanjut Lihin, mahalnya harga kedelai, membuat dirinya juga tidak lagi bisa menyetok kedelai. Bila pun menyetok kedelai, tetap saja tidak bisa memproduksi tahu goreng lantaran tidak adanya minyak goreng.

"Dalam sehari biasanya bisa memproduksi 2.700 butir tahu goreng. Sebutir tahu goreng, saya jual seharga Rp220. Tetapi, karena langkah minyak goreng dan mahalnya kedelai, untuk produksi sekarang ini cukup berat," katanya.


Editor : Berli Zulkanedi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network