PALEMBANG, iNews.id - Puncak musim kemarau di Sumsel diprediksi pada Juli hingga Agustus. Sebagai salah satu provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Sumsel harus siaga terutama di daerah yang memiliki lahan gambut.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Sumsel Nandang Pangaribowo mengatakan, secara umum wilayah Sumsel sedang berlangsung pancaroba dari musim hujan ke kemarau. "Sampai saat ini kami perkirakan musim kemarau di Sumsel akan berlangsung di bulan Mei dasarian kedua sampai dengan Juni dasarian ketiga dan berlangsung hingga Oktober 2023,” ujarnya, Jumat (5/5/2023).
BMKG juga memprakirakan puncak musim kemarau di wilayah itu pada Juli-Agustus. Pada Juli itu puncak musim kemarau di bagian barat Sumsel, yaitu Kota Lubuklinggau, Kota Pagar Alam, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Musi Rawas Utara, Kabupaten Empat Lawang, dan Kabupaten Lahat.
Pada Agustus di bagian tengah dan timur Sumsel, yaitu Kabupaten Musi Banyuasin, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Muara Enim, Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Selatan, OKU Timur, Ogan Ilir, Banyuasin, Ogan Komering.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait