Menurutnya, pelaku memperlihatkan alat vitalnya di jalan yang sempit. Berdasarkan sejumlah laporan lainnya pelaku juga memegang bagian tubuh siswi yang belintas. Pihak sekolah juga mengimbau pelajar untuk selalu berkelompok saat melintasi lokasi kejadian, “Laporan secara lisan sudah diterima pihak sekolah sejak akhir Februari lalu,” katanya.
Sekolah kejuruan ini peserta didiknya memang 80% perempuan. Meski pendemi sejumlah kelas praktik tetap berjalan karena tidak dapat dilakukan secara daring. Lokasi yang sepi dan jalan lurus membuat pelaku leluasa melancarkan aksinya. “Sekolah juga sudah mengetahui ciri ciri pelaku dari sejumlah pengakuan korban,” katanya. Sementara itu pihak kepolisian setempat mengimbau kepada para korban untuk membuat laporan resmi agar kasus ini bisa ditangani dan pelaju dapat ditangkap.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait