"Pembangunan memang sedikit terlambat karena alokasi anggarannya setiap tahun tidak terlalu banyak, sehingga pembangunannya dilakukan secara bertahap," katanya.
Fahmi mengatakan pihaknya mendesain plaza tersebut dengan konsep tematik dan kemasan lokal.
"Kita lihat sendiri di sekitar Pasar 16 Ilir ini ada dermaga tradisional yaitu jukung, ketek, speedboat. Jadi, kami simbolkan perahu yang ada di sana yang berwarna coklat di tengah-tengah plaza," ucapnya.
Untuk menjaga plaza tersebut agar tetap aman, ada petugas untuk menangani keselamatan dan pengamanan. Karena itu, Plaza 16 menjadi daerah steril, sehingga tidak tercampur antara pengunjung yang akan naik kapal atau pedagang asongan.
"Plazanya sendiri menjadi ikon Palembang. Kami mendorong juga nanti transportasi sungai, Dermaga 16 Ilir dan 7 Ulu nanti akan tertampung ke Jakabaring dan Tangga Buntung. Untuk peresmian menunggu pusat," ujarnya.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait