Sementara di Lintas Tengah Provinsi Sumsel terdapat sembilan titik dan Lintas Penghubung Sumsel ada enam titik rawan kemacetan. Meski pengendara diproyeksikan menghadapi titik kemacetan, namun pihak BBPJN Sumsel memastikan bahwa jalan yang dilalui dalam kondisi mantap dan tidak ada lubang sejak H-2.
"Sejak H-19, lubang sudah tertutup semua kami sudah berkomitmen untuk zero pothole (tidak ada lubang) sehingga kecepatan tempuh pengguna jalan terjaga," katanya.
Adapun kondisi kemantapan jalan nasional yang sepanjang 1.600,18 kilometer di Sumsel berkisar 92 persen, sementara sisanya sebesar 7,94 persen atau 134 kilometer masih masuk kategori rusak. Kondisi itu bisa saja berubah, ia melanjutkan karena pengaruh cuaca yang seringkali hujan.
Oleh karena itu, pihaknya telah menyediakan 19 Posko Lebaran yang tersebar di seluruh wilayah Sumsel yang dilengkapi dengan alat berat.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait