Masyarakat di sekitar lokasi rawan karhutla terus siaga membantu pemerintah mencegah kebakaran. (Foto: Fitriadi)

“Ini artinya, tidak ada kebakaran kabut besar yang menyebabkan kabut asap di Indonesia selama dua tahun pandemi melanda dunia. Hal ini juga mematahkan banyak prediksi yang mengatakan bahwa Indonesia akan mengalami 'duet' bencana pada tahun lalu dan tahun ini,” ujar dia.

Jika mengacu data monitoring titik panas dari satelit Terra/Aqua LAPAN sejak Tanggal 1 Januari 2021 sampai dengan Tanggal 20 Oktober 2021 Pukul 07.00 WIB dengan tingkat keyakinan (confidence level lebih besar sama dengan 80 persen), tercatat jumlah titik panas sebanyak 1.296 titik, sedangkan periode yang sama di Tahun 2020 tercatat 2.665 titik panas. 

Artinya terjadi penurunan jumlah titik panas sebanyak 1.369 titik atau turun 51,37 persen. Hingga akhir Bulan Oktober, terutama di Sumatera dan Kalimantan, yang merupakan titik utama penerapan solusi permanen dalam pencegahan karhutla, menunjukkan secara umum berada dalam kondisi basah. Meskipun begitu, semua elemen dan sumber daya di lapangan terus tetap siaga. 


Editor : Berli Zulkanedi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network