JAKARTA, iNews.id - Pencegahan karhutla yang sering terjadi termasuk di Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi langkah penting dalam upaya mengendalikan perubahan iklim. Karhutla menjadi penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar di Indonesia.
Berdasarkan Data KLHK, luas areal terbakar akibat karhutla tahun 2020 turun tajam, yaitu mencapai 82% sejak masa sulit karhutla tahun 2015. Penurunan karhutla tahun 2020 diperkirakan telah mampu menurunkan emisi gas rumah kaca di Indonesia sebesar 93%.
"Penurunan emisi ini diharapkan dapat terus dijaga agar target FoLU Net Sink 2030 dapat dicapai," ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar saat peluncuran Aplikasi ASAP Digital Nasional, Rabu (15/9/2021).
Menurut dia upaya pengendalian karhutla di Indonesia saat ini telah menunjukan progres positif. Koordinasi dan kerjasama lintas instansi pusat dan daerah, serta instansi penegak hukum telah menurunkan kejadian karhutla secara drastis.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait