PALEMBANG, iNews.id - Kasus mahasiswa dilecehkan diduga oleh oknum dosen di Universitas Sriwijaya (Unsri) mendapatkan kecaman. Comen's Crisis Centre (WCC) Palembang mengatakan, pelecehan terhadap mahasiswi merupakan tidakan memalukan dan merusak citra lembaga pendidikan.
"Pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh oknum dosen terhadap beberapa mahasiswi merupakan tindakan yang sangat memalukan dan dapat merusak citra lembaga pendidikan," kata Direktur WCC Palembang Yessy Ariani, Minggu (6/12/2021).
Untuk mengungkap tuntas kasus tersebut, diharapkan pihak kepolisian yang melakukan penyidikan dan meminta keterangan secara seimbang dari dosen dan mahasiswi yang diduga menjadi korban pelecehan seksual.
Selain itu, WCC Palembang juga membuka posko pengaduan untuk menampung kemungkinan ada korban lain yang masih takut atau ragu melaporkan dosennya yang melakukan pelecehan seksual.
"Jika ada mahasiswi Unsri atau lembaga pendidikan lain yang mengalami kasus pelecehan seksual bisa menghubungi relawan WCC untuk mendapat pendampingan melapor ke polisi dan pemulihan traumanya," ujar Yessy.
Kasus pelecehan seksual yang terjadi di lembaga pendidikan seperti yang terjadi di Unsri merupakan fenomena gunung es karena jumlah korbannya dan tempat kejadiannya kemungkinan lebih banyak lagi. Namun hanya sebagian kecil yang muncul ke permukaan berani membawa permasalahan itu ke jalur hukum karena takut dan malu.
Sebelumnya Kasubdit 4 Remaja, Anak dan Wanita (Renakta) Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Masnoni menjelaskan bahwa mahasiswi Unsri yang menjadi korban dugaan pelecehan seksual oknum dosen bertambah, dari awalnya hanya satu orang kini menjadi empat orang.
Satu korban tercatat sebagai mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP) dengan oknum dosen berinisial A. Tiga korban lainnya berasal dari Fakultas Ekonomi (FE) Unsri dengan oknum dosen berinisial R.
"Untuk mengusut tuntas kasus tersebut, terus digali keterangan dan mengumpulkan barang bukti dari semua pihak yang terlibat dalam kasus tersebut," ujar mantan Kapolsek Talang Kelapa Banyuasin.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait