BENGKULU, iNews.id – Puluhan siswa SMAN 5 Kota Bengkulu dikeluarkan mendadak oleh pihak sekolah. Mereka kini nasibnya terkatung-katung karena belum mendapat sekolah. Terkait kejadian itu, puluhan orang tusa siswa mendatangi DPRD Provinsi Bengkulu.
Kedatangan mereka untuk mengadukan persoalan tersebut sekaligus meminta kejelasan terkait nasib anak-anak mereka yang mendadak dikeluarkan dari sekolah, Kamis (21/8/2025). Total ada 42 siswa yang awalnya sudah diterima dan mengikuti kegiatan belajar mengajar selama sebulan.
Mereka juga telah dinyatakan lolos seleksi masuk, bahkan sudah melunasi biaya administrasi dan menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Namun, belakangan nama mereka tidak tercatat dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) sekolah, sehingga pihak sekolah tidak dapat menambahkan rombongan belajar baru.
Menanggapi aduan tersebut, Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu memanggil pihak sekolah bersama Dinas Pendidikan.
Ketua Komisi IV DPRD Bengkulu, Usin Putra Sembiring menegaskan, puluhan siswa itu tidak tertampung di SMAN 5 karena jumlah kelasnya terbatas. Meski demikian, mereka harus dipastikan tetap bisa bersekolah meskipun tidak lagi di SMA Negeri 5.
“Solusinya ya, para siswa itu diberikan kesempatan di sekolah lain karena memang daya tamping di SMAN 5 sudah sesuai kuota,” katanya.
Plh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu, Salmi mengatakan, 42 siswa yang dikeluarkan akan disalurkan ke sekolah lain yang masih memiliki rombongan belajar kosong.
“Para siswa itu kita alihkan ke SMA lain yang masih kekurangan kelas. Bisa saja di SMA 9 atau 11,” ujarnya.
Dia mengatakan, Disdik juga akan membuka posko pengaduan untuk mengakomodasi siswa yang tidak tertampung di SMAN 5.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait