MUARA ENIM, iNews.id - Media sosial digegerkan dengan beredarnya video yang memperlihatkan puluhan tenaga kerja asing (TKA) asal China masuk ke Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel). Dalam video itu terlihat para TKA berbaris dan mengantre untuk masuk. Ada yang menyebut, TKA itu datang pada tengah malam.
Di dalam video itu terlihat para TKA China pria itu mengenakan masker dan berdandan rapi serta membawa tas ransel. Tampak pula ada sebuah palang yang menjadi pembatas antrean para TKA.
TKA China tersebut diduga berkerja sebagai tenaga ahli di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2 x 300 megawatt, Sumsel I di Kecamatan Rambang Niru, Muara Enim, Sumsel.
Untuk mengantisipasi adanya aksi warga, Camat Rambang Niru Fredy Febriansyah bersama kapolsek dan Danramil 0404 Muara Enim dan kepala desa melihat langsung keberadaan 38 orang tenaga kerja asal China beserta kelengkapan dokumen mereka.
"Kami menindak lanjuti kedatangan TKA yang datang tersebut, karena mereka datang tanpa sepengetahuan kami. Kita ini ada namanya mohon izin masuk ke wilayah," kata Fredy kepada Pimpinan PT GPEC, Liu, Senin (28/9/2020).
Fredy menambahkan, seluruh mobilisasi TKA yang datang harus berkordinasi pihak kecamatan. Kecamatan pemerintah merupakan salah satu dari tim Pengawas orang asing (timpora).
"Kami datang ke sini untuk melakukan inspeksi terhadap WNA, tujuan datang apa? Kami juga berkoordinasi dengan manajemen PLTU terkait dokumen 38 WNA. Setelah diperiksa dokumennya cukup dan status 38 WNA ini untuk bekerja di PLTU," katanya.
Lebih lanjut Fredy mengatakan, TKA yang datang merupakan tenaga kerja skil. Mereka didatangkan dan diperuntukan untuk mejadi pendamping dan memberikan ilmu kepada tenaga kerja lokal yang non skil.
Sementara itu, Pimpinan PT GPEC Liu melalui ahli juru bahasa bernama Ali mengayakan, kedatangan TKA itu telah melalui prosedur yang ada. Mereka juga mendapat izin dari pemerintah.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait