Dijelaskan Togar, Festival Sekanak Lambidaro yang dilaksanakan Pemkot Palembang tersebut menjadi bukti bahwa Pemkot Palembang tidak memiliki prestasi yang begitu baik dalam membangun penataan perkotaan.
"Apabila pemerintah memang serius dalam memberantas banjir serta menghentikan pandemi Covid-19, ada banyak hal prioritas lain yang bisa menjadi fokus dari Pemkot Palembang. Kalau seperti ini revitalisasi yang dilakukan akan menjadi sia-sia," katanya.
Togar juga mengatakan, ketika sistem drainase belum optimal, pengelolaan limbah masih buruk, serta kebiasaan masyarakat untuk menjaga sungai juga tidak ada, tentu hal ini akan sia-sia. Mengingat kawasan tersebut merupakan pemukiman yang padat penduduk.
"Ditambah lagi beberapa hal dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di Kota Palembang masih banyak yang belum tercapai, salah satunya Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebesar 30 persen," ucapnya.
Togar menyebutkan, daripada menggelar festival yang menelan biaya hingga ratusan juta tersebut, Pemkot Palembang seharusnya memfokuskan dahulu agar proyek tersebut tidak sia-sia. "Seperti kebijakan terkait RTH itu harus di setiap kecamatan ada, jika perlu di setiap kelurahan," katanya.
Togar menilai, bahwa pelaksanaan Festival Sungai Sekanak Lambidaro terkesan seperti program mercusuar dari Pemkot Palembang, yang mana tidak menimbulkan prestasi yang begitu berarti dalam penataan kota. "Hampir sepuluh tahun kepemimpinan Wali Kota Palembang saat ini, belum ada prestasi seperti itu," ungkapnya.
Togar mengatakan, dalam empat bulan kedepan ketika Palembang masuk ke dalam musim kemarau, bagaimana kondisi Sungai Sekanak Lambidaro tersebut. Tentu akan terjadi penurunan ketinggian air, debit air tidak cukup, serta kondisi sungai yang akan mengeluarkan bau busuk kembali.
"Kita akan lihat di bulan Mei nanti apakah kondisi tersebut seperti yang diharapkan oleh Pemkot Palembang, sekarang saja sudah banyak tumpukan sampah yang nyangkut di sana," ucapnya.
Sementara itu, Gerakan Aktivis Pemuda Sumsel Peduli Covid-19 (GAPSPC) menilai, pelaksanaan acara tersebut telah melalaikan protokol kesehatan. Mulai dari tidak menggunakan masker hingga kerumunan yang sangat luar biasa.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait