Ia mengatakan pengaruh Covid-19 demikian terasa di Sumsel karena daerah ini juga bertumpu pada ekspor karet, batubara dan bubur kayu yang terkontraksi -26,56 persen. Selain itu, realisasi belanja pemerintah juga mengalami penurunan -12,36 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.
“Sejauh ini, ekspor juga belum bisa mengejar jika dibandingkan tahun lalu, ya karena tahun ini ada COVID-19 sehingga negara tujuan juga melakukan pembatasan,” kata dia.
Pertumbuhan ekonomi dareah ini diharapkan semakin membaik di triwulan IV 2020 karena ada momen pilkada yang diharapkan dapat memicu aktivitas ekonomi.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait