Menurut Sutrisno keberhasilan program TMC ini sangat berpengaruh dengan kondisi cuaca di Sumsel dan Jambi.
Untuk itu, TMC dilakukan saat ini karena masih terdapat awan yang berpotensi hujan yang nantinya diharapkan membasahi lahan gambut kering.
“Kami mengejar di masa transisi ini, nanti di awal Juli diperkirakan potensi awan yang bisa disemai garam sudah sulit didapat,” kata dia.
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada Maret 2021 atau lebih awal dibandingkan tahun lalu untuk lebih memaksimalkan mitigasi.
BMKG memperkirakan Sumsel akan memasuki puncak kemarau pada Agustus hingga Oktober 2021, sementara pada Juli sudah memasuki periode transisi dengan ditandai bertambahnya hari tanpa hujan.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait