Kebijakan BI sendiri diarahkan untuk percepatan pemulihan ekonomi, mulai dari penerapan suku bunga rendah, stabilitas nilai tukar rupiah, percepatan pasar yang lebih efektif, pengembangan UMKM serta ekonomi syariah.
Bank Indonesia juga optimistis tahun 2021 ekonomi Indonesia akan tumbuh signifikan yang didukung oleh perbaikan ekonomi global, peningkatan ekspor, pelaksanaan vaksinasi dan pemberian berbagai stimulus ekonomi. Adapun, ekonomi RI bisa tumbuh 4,8% hingga 5,8%. "Perbankan juga memiliki likuiditas yang cukup besar untuk mendukung pembiayaan di sektor-sektor strategis," katanya.
Dia memperkirakan, defisit transaksi berjalan tahun di kisaran 1,4 hingga 1,5%. "Kita meramalkan current account deficit tahun ini antara minus 1 sampai minus 2% dari GDP sekitar 1,4 atau 1,5% GDP, setelah tahun lalu current account deficit sangat rendah minus 5%," katanya.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait