"Masalah klasikal yang kita hadapi adalah kesenjangan pasokan antar waktu dan antar daerah. Maka Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) berkomitmen pastikan keterjangkauan, ketersediaan, kelancaran dan komunikasi kepada seluruh masyarakat," katanya.
Menurut Aida, program menanam cabai GNPIP telah berperan dalam ketersediaan dan pengendalian harga di pasar, sehingga GNPIP masih diperlukan untuk mencapai ketahanan pangan.
Di tahun kedua GNPIP ini, kita perlu pastikan ketersediaan pasokan dan distribusi sebagai fokus utama. Mari kita penuhi dengan jumlah yang cukup dan harga yang terjangkau," katanya.
Gubernur Sumsel, Herman Deru, juga menyampaikan bahwa komoditas pertanian menjadi sektor yang paling bertahan di pandemi dan mendukung pertumbuhan.
"Kami mengubah pola pikir masyarakat dari membeli menjadi menghasilkan untuk menciptakan kemandirian gizi pangan," katanya.
Menurutnya, program yang telah dilakukan tersebut berkontribusi bagi penurunan angka kemiskinan menjadi 11,95 persen pada September 2022. Pemprov juga mengajak masyarakat untuk menciptakan solusi dan melakukan eksekusi yang konkrit bagi sektor pertanian di tengah anomali cuaca, dengan konektivitas dan distribusi yang baik.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait