Bank Indonesia siapkan program untuk mengendalikan inflasi. (Foto: Ilustrasi/iNews.id)

PALEMBANG, iNews.id - Bank Indonesia Perwakilan Sumsel meluncurkan empat program unggulan sebagai inovasi pengendalian inflasi menjelang Ramadhan, khususnya komoditas pangan. Salah satu jurus itu adalah optimalisasi pasar murah.

Kepala BI Perwakilan Sumsel, Erwin Soeriadimadja mengatakan, program tersebut diusung melalui Gerakan Nasional Pengendalian Infl​asi Pangan (GNPIP) yang bersinergi dan selaras dengan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP), program kemandirian pangan yang telah dicanangkan Pemprov Sumsel sejak akhir tahun 2021 silam.

"Keempat program inovasi itu yakni, optimalisasi pasar murah, peningkatan pasokan, modernisasi pertanian, dan peningkatan produksi," ujarnya, Jumat (24/2/2023).

GNPIP merupakan wujud komitmen bersama untuk mengoptimalkan langkah pengendalian inflasi dari sisi suplai, dan mendorong produksi.

"Ini dilakukan guna mendukung ketahanan pangan secara integratif, masif untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional," katanya.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aida menjelaskan yang utama dalam upaya menjaga inflasi yakni ketersediaan pasokan atau terjadinya ketahanan pangan.

"Masalah klasikal yang kita hadapi adalah kesenjangan pasokan antar waktu dan antar daerah.  Maka Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) berkomitmen pastikan keterjangkauan, ketersediaan, kelancaran dan komunikasi kepada seluruh masyarakat," katanya.

Menurut Aida, program menanam cabai GNPIP telah berperan dalam ketersediaan dan pengendalian harga di pasar, sehingga GNPIP masih diperlukan untuk mencapai ketahanan pangan.

Di tahun kedua GNPIP ini, kita perlu pastikan ketersediaan pasokan dan distribusi sebagai fokus utama. Mari kita penuhi dengan jumlah yang cukup dan harga yang terjangkau," katanya.

Gubernur Sumsel, Herman Deru, juga menyampaikan bahwa komoditas pertanian menjadi sektor yang paling bertahan di pandemi dan mendukung pertumbuhan.

"Kami mengubah pola pikir masyarakat dari membeli menjadi menghasilkan untuk menciptakan kemandirian gizi pangan," katanya.

Menurutnya, program yang telah dilakukan tersebut berkontribusi bagi penurunan angka kemiskinan menjadi 11,95 persen pada September 2022. Pemprov juga mengajak masyarakat untuk menciptakan solusi dan melakukan eksekusi yang konkrit bagi sektor pertanian di tengah anomali cuaca, dengan konektivitas dan distribusi yang baik.


Editor : Berli Zulkanedi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network