PALEMBANG, iNews.id - Antrean kendaraan terutama sepeda motor untuk mendapatkan BBM subsidi jenis Pertalite di Palembang masih terjadi. Bahkan antrean di tengah hujan viral di media sosial.
Warga rela antre dalam waktu lama bahkan di tengah hujan karena, karena jika membeli di eceran akan lebih mahal lagi. Selain itu, untuk membeli dalam jumlah banyak di SPBU, harus menyiapkan uang cukup banyak.
Diketahui, pasca-kenaikan harga BBM, antrean kendaraan di SPBU untuk membeli Pertalite masih saja terjadi. Kondisi ini terpantau di sejumlah SPBU di Palembang dari pagi hingga siang.
Terpisah, Pertamina Patra Niaga Regional menjamin pasokan Bahan Bakar Minyak di wilayah Sumatera Bagian Selatan yang meliputi lima provinsi memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir dengan membeli BBM sesuai kebutuhan dan peruntukan.
Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Regional Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan mengatakan, sejak meningkatnya mobilitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi pasca-pandemi CovidD-19 telah terjadi peningkatan konsumsi BBM.
Konsumsi BBM jenis Bio Solar Subsidi untuk wilayah Sumbagsel sudah menyentuh angka 21 persen di atas proyeksi kuota BBM Bio Solar Subsidi pada pertengahan bulan Agustus 2022.
Sedangkan untuk produk Pertalite sudah mencapai sekitar 27 persen di atas proyeksi kuota BBM Pertalite pada pertengahan bulan Agustus 2022.
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel menjamin stok dan memastikan penyaluran seluruh jenis BBM berjalan lancar, termasuk jenis Bio Solar dan Pertalite.
Menurutnya, saat ini ketahanan stok BBM wilayah Sumbagsel berada di kisaran 15 hari dan setiap hari stok ini sekaligus proses penyaluran ke SPBU terus dimonitor secara real time.
“Seluruh produk tersedia dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di seluruh wilayah Sumbagsel,” kata dikutip Antara.
Selain stok tersedia, Nikho menambahkan, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terus mengoptimalkan penyaluran dengan menambah jam operasional Fuel Terminal BBM untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi dan mengoptimaliasi Awak Mobil Tangki agar lebih efektif.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait