Para gadis di Afghanistan mengangkat senjata siap berperang menghadapi Taliban. (Foto: Ist)

"Saya dan beberapa wanita lain memberi tahu gubernur sekitar sebulan yang lalu bahwa kami siap untuk pergi dan bertarung," kata Parastish.

Taliban telah memberlakukan pembatasan ketat terhadap hak-hak perempuan di wilayah yang mereka kuasai, termasuk pendidikan, kebebasan bergerak dan pakaian. Demikian klaim para aktivis dan penduduk setempat.

Para wanita telah bergabung dengan pasukan keamanan negara itu selama dua dekade terakhir, termasuk pelatihan sebagai pilot helikopter, meskipun mereka menghadapi diskriminasi serupa yang ada di negara lain yang mencegah wanita bertugas di garis depan.

Abdulzahir Faizzada, gubernur provinsi Ghor, mengatakan kepada The Guardian bahwa beberapa wanita yang memprotes Taliban telah melibatkan mereka dalam pertempuran dan mengalami kekerasan di tangan mereka.

"Mayoritas wanita ini adalah mereka yang baru saja melarikan diri dari daerah (yang direbut) Taliban," kata Faizzada. "Mereka sudah melalui perang di desa mereka, mereka kehilangan putra dan saudara mereka, mereka marah."


Editor : Berli Zulkanedi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network