“Sebagai contoh, pada Maret 2025 banjir di Musi Rawas merendam sekitar 300 rumah dan pada April 2024 hampir 3.000 rumah di Musi Rawas Utara terdampak. Karena itu, peran instrumen pemantau hujan ini sangat vital,” ucapnya.
Dia menuturkan, penggantian alat yang hilang tidak bisa dilakukan dengan cepat karena harus melalui proses pengajuan dan pengadaan resmi. Kondisi ini, kata dia membuat informasi dari BMKG kepada masyarakat menjadi kurang akurat dan tepat waktu.
Menurutnya, pencurian alat BMKG bukanlah hal baru. “Januari 2025 lalu, instrumen Automatic Agroclimatology Weather Station (AAWS) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) juga sempat digondol pencuri. Dalam 10 tahun terakhir, kasus serupa terjadi sedikitnya lima kali di sejumlah daerah di Sumsel,” katanya.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait