India melanjutkan kontrak S-400 meskipun ada tekanan dari Washington, yang mengesahkan undang-undang pada 2017 yang membuat siapa pun yang membeli sistem senjata Rusia berpotensi dikenakan sanksi AS.
“Kami menyaksikan upaya Amerika Serikat merusak kerja sama ini dan membuat India mematuhi perintah Amerika, untuk mengikuti visi Amerika tentang bagaimana kawasan ini harus dikembangkan,” kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov kepada kantor berita India ANI, Senin.
Kembali pada Oktober, bagaimanapun, sekelompok anggota parlemen AS memperkenalkan undang-undang yang akan membebaskan New Delhi dari undang-undang Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA), ketika Washington melanjutkan upayanya mempermainkan India melawan China.
Kesepakatan senjata besar lainnya yang telah diselesaikan selama kunjungan Putin akan melisensikan produksi senapan Kalashnikov AK-203 India, di Amethi, Uttar Pradesh.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait