get app
inews
Aa Text
Read Next : Dilarang Mudik, Polres OKU Aktifkan 4 Pos Penyekatan di Perbatasan

Warga Nekat Mudik Akan Jadi Beban Pemda

Kamis, 06 Mei 2021 - 14:47:00 WIB
Warga Nekat Mudik Akan Jadi Beban Pemda
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito. (Foto: Ist)

JAKARTA, iNews.id – Masyarakat yang tetap nekat mudik akan menjadi beban pemerintah daerah (pemda). Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, kebijakan ini telah dianalisis dan dikoordinasikan cukup lama antarkementerian dan lembaga

"Satu setengah bulan sebelum bulan Ramadhan itu sudah ada koordinasi antar Kementerian Lembaga untuk membahas peniadaan mudik," kata Wiku dalam dialog ‘Tunda Mudik, Selamatkan Keluarga di Kampung’ secara virtual dari Graha BNPB, Jakarta, Kamis (6/5/2021).

Dia pun mengingatkan bahwa larangan mudik Lebaran 2021 diambil setelah pembelajaran 1 tahun yang lalu bahwa setiap kali liburan panjang termasuk Idul Fitri selalu meningkatkan kasus dalam jumlah yang cukup tinggi. “Bahkan bisa lebih dari 100%,” katanya.

“Dan maka dari itu kita lihat waktu yang paling kritikal untuk yang mudik kali ini adalah tanggal 6 sampai dengan 17 Mei. Maka dari itu kita atur pernyataan mudik pada tanggal tersebut,” ujar Wiku.

Namun, kata Wiku, keinginan masyarakat untuk mudik sangat kuat sehingga dibuat aturan tambahan tentang pelarangan mudik dengan melakukan pengetatan mulai 22 April 2021.

“Tapi rupanya dengan pengetatan itu kita lihat secara nasional beberapa tempat tertentu ternyata terjadi juga orang-orang yang menggunakan persyaratannya sesuai dengan persyaratan dan prinsipnya mudik,” katanya.

Wiku menegaskan, pemudik akan menjadi beban pemda karena harus mengantisipasi lonjakan orang yang datang dan potensi terjadinya penularan Covid-19.

“Karena orang-orang yang datang ini juga harusnya betul-betul memahami apa kondisinya belum tentu setiap daerah mempunyai persiapan yang sama dalam menerima apa namanya para orang-orang yang mudik ini,” ujarnya.

Dan biasanya, kata Wiku, risiko penularan di daerah bisa menjadi lebih tinggi karena banyak bertemu dengan orang-orang yang tua, dan mereka yang entan terhadap Covid-19. “Apabila tertular jadi kondisinya lebih buruk,” katanya.

Editor: Berli Zulkanedi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut