get app
inews
Aa Text
Read Next : Polda Sumsel Sebut Terjadi Peningkatan Kasus Narkoba usai Lebaran 

Warga 2 Kecamatan di OKI Sering Bermalam di Jalan, Perusahaan Perkebunan Tidak Peduli

Senin, 23 Mei 2022 - 10:51:00 WIB
Warga 2 Kecamatan di OKI Sering Bermalam di Jalan, Perusahaan Perkebunan Tidak Peduli
Warga berusaha mengeluarkan mobilnya dari lobang besar di jalan yang rusak parah di Kabupaten OKI. (Foto: Fitriadi)

PALEMBANG, iNews.id - Jalan sepanjang 32 kilometer dalam Kecamatan Tulung Selapan hingga Pangkalan Lampam rusak parah. Akibatnya, dalam dua tahun terakhir warga sering terpaksa bermalam di perjalanan menunggu jalan bisa dilalui. 

Menurut warga, jalan yang rusak terkesan dibiarkan tanpa ada perbaikan dari pemerintah terutama perusahaan perkebunan. Padahal, pada awal hendak membuka perkebunan, beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut berjanji akan memperbaiki jalan.  

Tokoh masyarakat setempat, Ali Imron mengatakan, kerusakan jalan mengakibatkan aktivitas warga sangat terganggu dan perekonomian berjalan lamban. 

"Kerusakan semakin para di musim hujan, jalan berlubang dan berlumpur seperti kubangan kerbau. Jalan terkadang tidak bisa dilintasi sama sekali," ujarnya, Senin (23/5/2022).

Warga menduga jalan rusak akibat truk angkutan milik perusahaan perkebunan. Truk over kapasitas membawa sawit lalu lalang setiap harinya. Sementara perusahaan tidak bertanggungjawab terhadap kerusakaan yang ditimbulkan. 

"Warga mendesak Pemerintah Kabupaten OKI untuk memanggil perusahaan agar dapat memperbaiki jalan sesuai janji awal akan bertanggungjawab penuh rusaknya jalan," kata Ali.

Ali mengungkapkan, jalan yang hanya 32 kilometer harus ditempuh dengan empat jam perjalanan. Karena terkadang tidak dapat dilalui, sehingga warga harus bermalam di jalan  yang kiri dan kanannya hutan atau kebun. 

"Ini akses dua kecamatan, juga ada dermaga antarprovinsi, Sumsel - Bangka Belitung," katanya.

Dodi, warga sekitar mengatakan, kondisi jalan tersebut sudah tidak wajar. Setiap hari ada mobil yang terjebak lobang yang dalam dan berlumpur. "Menurut saya sudah tidak wajar lagi jalan ini," katanya.

Editor: Berli Zulkanedi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut