Truk Peti Kemas Terguling di Jalanan Palembang, Lalu Lintas Macet Parah

PALEMBANG, iNews.id - Kecelakaan truk peti kemas terjadi di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Kecelakaan itu terjadi di kawasan Jalan Demang Lebar Daun, Kamis (11/6/2020).
Akibat kejadian itu, jalanan di Demang Lebar Daun akses ke rumah dinas Gubernur Sumsel macet parah. Pasalnya, truk dengan bernomor polisi B 9770 SYK terguling di tengah jalan karena kecelakaan tunggal.
Truk peti kemas dengan posisi terguling menutupi satu ruas di depan Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Palembang arah jalan menuju Griya Agung, rumah dinas pimpinan DPRD Sumsel, dan kawasan permukiman penduduk Way Hitam Palembang.
Menurut anggota Polantas Polrestabes Palembang yang mengatur arus lalu lintas di lokasi, kecelakaan itu terjadi karena truk tronton tersebut mengalami kerusakan/mati mesin saat melalui jalan yang sedikit menanjak tiba-tiba jalan mundur menabrak trotoar dan terguling.
Beruntung, kecelakaan truk kontainer itu terjadi dini hari sekitar pukul 02.30 WIB, dalam kondisi jalan sedang sepi tidak ada orang atau kendaraan lain yang menjadi korban kecelakaan.
Untuk mencegah terjadinya penumpukan kendaraan yang dapat mengakibatkan arus lalu lintas berhenti total, anggota polisi lalu lintas dari Polrestabes dan Dishub Palembang mengatur lajunya kendaraan dan mengalihkan kendaraan ke jalur alternatif.
Sementara menurut Ibrahim salah seorang warga, kecelakaan mobil truk kontainer sudah sering terjadi di kawasan jalan ini, namun tidak menjadi pelajaran sopir tronton dan pemilik usaha jasa angkutan barang dari kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Boom Baru Palembang itu.
"Seingat saya pada 10 Oktober dan 17 Oktober 2017 terjadi kecelakaan jatuhnya peti kemas dari truk tronton/trailer, kemudian kecelakaan serupa terjadi kembali pada 25 Mei 2019 dan hari ini 11 Juni 2020," ujarnya.
Kejadian kecelakaan pada 25 Mei 2019 tidak jauh dari kejadian sekarang dengan posisi peti kemas jatuh dari kerangka truk menimpa satu unit mobil minibus pribadi Kijang Inova, namun tidak menimbulkan korban jiwa.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto