get app
inews
Aa Text
Read Next : Ketua KONI Sumsel Diperiksa Kejati Sumsel di Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah

Tim Investigasi Sebut Ibu Hamil Meninggal di Muratara karena Jalan Rusak

Rabu, 14 Juni 2023 - 13:50:00 WIB
Tim Investigasi Sebut Ibu Hamil Meninggal di Muratara karena Jalan Rusak
Ketua Tim Investigasi Trisnawarman mengungkapkan fakta penyebab ibu hamil meninggal di Muratara. (Foto: Dede F)

PALEMBANG, iNews.id - Tim investigasi mengumumkan hasil investigasi penyebab ibu meninggal saat akan melahirkan di Muratara. Faktanya, ibu bernama Tika itu terlambat mendapatkan payanan medis karena buruknya jalan menuju fasilitas kesehatan.

Ketua Tim Investigasi, Trisnawarman mengatakan, penyebab utama dalam kasus tersebut yakni karena buruknya akses infrastruktur jalan menuju fasilitas kesehatan terdekat, sehingga penanganan medis terkesan lambat.

"Perjalanan ambulans yang membawa pasien dari Puskemas Pauh menuju RS AR Bunda Lubuklinggau mengalami hambatan seperti tergelincir hingga mobil tersangkut dan tak bisa bergerak karena jalan yang rusak," ujar Kepala Dinkes Sumsel, Rabu (14/6/2023).

Buruknya akses infrastruktur jalan menuju RS AR Bunda Lubuklinggau memaksa pasien harus menunggu kedatangan bantuan ambulans dari Puskesmas Karang Jaya Muara Rupit selama enam jam.

"Berangkat pukul 01.00 dini hari, hingga pukul 04.00 WIB baru sampai Muara Rupit kemudian diteruskan perjalanan menuju RS AR Bunda di Lubuk Linggau. Setengah jam perjalanan pasien pun sampai ke RS AR Bunda, namun sampai sana saat ditangani pasien meninggal," katanya.

Terkait buruknya akses infrastruktur di wilayah tersebut, Tim Investigasi pun melayangkan surat kepada Pemkab Muratara untuk dapat segera membenahi infrastruktur jalan menuju fasilitas kesehatan terutama daerah yang terpencil.

"Kita minta agar pemda setempat segera memperbaiki jalan, terutama jalan yang menuju fasilitas kesehatan yang wilayahnya susah dijangkau," katanya.

Selain itu, Trisnawarman menuturkan untuk sumber daya manusia (SDM), sarana dan prasarana Puskesmas Pauh saat ini sudah cukup memadai, bahkan semua fasilitasnya lengkap, termasuk alat USG, akreditasi Puskesmas juga Madya.

"Sarana prasarana sudah memenuhi standar sebesar 60 persen. Akan tetapi untuk SDM di Puskesmas tersebut kekurangan tenaga pelayanan dan akan segera dibenahi," katanya.

Meski begitu, Trisnawarman menegaskan, jika kasus tersebut kini telah berakhir damai antara keluarga pasien dan Puskemas Pauh. "Sudah ada juga surat terkait perdamaian kedua belah pihak. Keluarga pasien, tokoh masyarakat, Dinkes dan Puskesmas Pauh," katanya.

Editor: Berli Zulkanedi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut