Terungkap, Mayat Bertumpuk dalam Truk Imigran yang Kepanasan dan Kelelahan
SAN ANTONIO, iNews.id - Sebanyak 46 mayat dalam truk trailer di pinggi rel kereta api ternyata imigran yang mengalami kepanasan dan kelelahan. Pihak berwenang menyebut, penemuan ini insiden penyelundupan manusia paling mematikan di sepanjang perbatasan AS-Meksiko.
Departemen Pemadam Kebakaran San Antonio mengatakan 16 orang lain yang ditemukan di dalam trailer diangkut ke rumah sakit karena serangan panas dan kelelahan, termasuk empat anak di bawah umur. Para pejabat juga mengatakan tiga orang ditahan setelah insiden itu.
Truk itu ditemukan di sebelah rel kereta api di daerah terpencil di pinggiran selatan kota.
Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard menyebut kematian para migran di truk sebagai "tragedi di Texas”. Dalam pernyataan di Twitter dia mengatakan konsulat lokal sedang dalam perjalanan ke tempat kejadian, meskipun kewarganegaraan para korban belum dikonfirmasi.
Ada rekor jumlah penyeberangan migran di perbatasan AS-Meksiko dalam beberapa bulan terakhir, yang telah memicu kritik terhadap kebijakan imigrasi Presiden AS Joe Biden, seorang Demokrat.
Suhu di San Antonio, yang berjarak sekira 250 km dari perbatasan Meksiko, melonjak hingga mencapai 103 derajat Fahrenheit (39,4 derajat Celcius) pada Senin dengan kelembapan tinggi.
Pada Juli 2017, sepuluh migran meninggal setelah diangkut dengan truk trailer yang ditemukan oleh polisi San Antonio di tempat parkir Wal-Mart. Pengemudinya, James Matthew Bradley, Jr., pada tahun berikutnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena perannya dalam operasi penyelundupan.
Editor: Berli Zulkanedi