get app
inews
Aa Text
Read Next : Beredar Kabar Pemilik Kebun Ganja Ditembak dan Dibuang ke Jurang, Ini Penjelasan Polda Sumsel

Sumsel Kekurangan Dokter Spesiali, Warga Terpaksa ke Kota Tetatangga untuk Berobat 

Senin, 09 Januari 2023 - 12:32:00 WIB
Sumsel Kekurangan Dokter Spesiali, Warga Terpaksa ke Kota Tetatangga untuk Berobat 
Sumsel kekurangan dokter spesialis. (Foto: Ilustrasi/Feepik)

PALEMBANG, iNews.id - Sumsel kekurangan dokter spesialis sehingga memaksa warga harus pergi ke kota tetangga demi mendapatkan pengobatan dokter spesialis. Berdasarkan data BPS yang diungkapkan Dinas Kesehatan Sumsel, pada 2021 jumlah dokter spesialis di Sumsel baru 1.078 orang. 

Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan (Sumsel), Trisnawarman mengatakan, jumlah dokter spesialis di Sumsel belum ideal untuk melayani masyarakat yang ingin mendapatkan pengobatan. Kurangnya dokter spesialis menyebabkan satu dokter spesialis harus melayani 9.000-11.000 orang

Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan (Sumsel), Trisnawarman mengatakan, wilayah yang jauh dari perkotaan memaksa warganya harus pergi ke kota tetangga demi mendapatkan pengobatan dokter spesialis.

"Memang di Sumsel ada kekurangan juga seperti data yang dikeluarkan Kemenkes. Kekurangan itu terbanyak untuk dokter subspesialis, seperti dokter anestesi, paru, dan penyakit dalam," ujarnya, Senin (9/1/2023).

Diakui Trisna, jika penyebaran dokter spesialis di daerah memunculkan ketimpangan jumlah dokter. Seperti pada wilayah yang jauh seperti Musi Rawas Utara (Muratara) dan Musi Rawas (Mura), memaksa warganya harus pergi ke kota terdekat seperti Lubuk Linggau.

"Biasanya di kota besar terdekat, merujuk ke subspesialis yang menangani penyakit pasien. Setelah didiagnosa oleh dokter spesialis, biasanya akan disarankan ke subspesialis," katanya.

Dirinya juga mencatat dari ketersediaan dokter spesialis di 17 kabupaten dan kota di Sumsel, masing-masing daerah sudah memiliki dokter spesialis untuk empat bidang seperti spesialis anak, bedah, penyakit dalam, dan obygin.

"Untuk daerah yang jauh biasanya ada satu sampai dua dokter spesialis. Cuma memang kita juga kekurangan untuk dokter subspesialis, seperti penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi, anestesi dan paru," katanya.

Dinkes Sumsel mencatat kebanyakan dokter spesialis berada di kota Palembang. Pihaknya tak bisa menyalahkan banyak dokter yang ingin berpraktik di kota besar. Namun persoalan tersebut harusnya ditanggapi pemerintah kabupaten dan kota untuk menjaring dokter spesialis.

"Selama ini sebenarnya pemerintah ada program wajib pengabdian dokter spesialis ke daerah-daerah. Pemerintah kabupaten dan kota seharusnya menganggarkan juga insentif kepada para dokter," jelasnya.

Persoalan kurangnya dokter spesialis khususnya di daerah disebabkan banyak faktor, salah satunya insentif yang minim. Seorang dokter spesialis paling tidak mendapatkan insentif minimal Rp25 juta.

"Bisa buat pengumuman, silakan datang ke kota ini ada insentif rumah dinas atau bonus lain. Siapa yang gak mau. Dokter juga gak mau ditelantarkan, mereka menginginkan hidup yang layak," katanya.

Editor: Berli Zulkanedi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut