Seperti Sinetron, Rumah Mewah Dipenuhi Tulisan Pelakor Viral di Palembang

PALEMBANG, iNews.id - Sebuah rumah mewah bercat putih di Jalan Jepang, Kelurahan dan Kecamatan Alang - Alang Lebar Palembang viral di media sosial. Rumah berpagar tinggi ini dipenuhi tulisan atau coretan berbunyi pelakor berukuran besar. 

Tulisan pelakor yang panjangnya berarti perebut laki orang memenuhi setiap bagian dinding, pagar, tiang hingga lantai dan jalan di depan rumah. Pelaku membuat tulisan atau coretan menggunakan cat semprot dengan ukuran besar sehingga sangat jelas terlihat. 

Baca Juga

Kasus Covid-19 di Sumsel Bertambah 689 Sehari, Palembang Tertinggi

Coretan yang memenuhi rumah tersebut membuat heboh warga sekitar termasuk pengendara yang melintas. Sebagian besar warga yang melintas berhenti, memfoto dan merekam rumah yang dipenuhi tulisan pelakor. Kejadian ini viral setelah banyak yang mengunggahnya ke media sosial. 

Belum diketahui pasti pelaku yang membuat tulisan tersebut. Warga sekitar juga tidak mengetahui secara pasti dan tidak begitu mengenal keluarga yang menempati rumah tersebut. Karena menurut warga sekitar, penghuni rumah tersebut kurang bergaul. 

Baca Juga

Covid-19 Sedang Mengganas, Herman Deru: Warga Sumsel Jangan Menyepelekan

Menurut informasi yang dihimpun, hal tersebut merupakan keributan antara istri pertama dan kedua. Namun hingga Jumat (17/7/2021) pagi belum ada pihak yang mengonfirmasi. 

Baca Juga

Perampokan Bank Siang Bolong di Pagaralam, Polisi: Kerugian Rp20 Juta

Rumah tersebut juga dalam keadaan terkunci ditinggal pergi penghuni setelah mendapatkan serangan tulisan pelakor. 

Ketua RW setempat, Ismairin mengatakan, Ketua RT telah mencoba membantu namun belum ada penyelesaian. "Ketua RT sudah mencoba membantu, tapi secara pasti pencoretan ini tidak tahu karena penghuni rumah tertutup dan kurang bermasyarakat," katanya. 

Tidak hanya pagar dan dinding rumah, di sepanjang Jalan Jepang tidak jauh dari rumah tersebut juga terdapat spandung yang memasang foto seorang wanita dan tertulis pelakor. Salah satunya sempat terpasang tidak jauh dari Masjid Faturahman, namun telah dilepas oleh warga. 

Editor: Berli Zulkanedi