Puncak Haji Tahun saat Musim Panas, Jemaah Diminta Perhatikan kesehatan Tubuh
JAKARTA, iNews.id - Puncak haji tahun ini terjadi pada Juli saat cuaca di Arab Saudi cukup panas yang diprediksi mencapai 40 derajat selsius. Karena itu, jemaah haji Indonesia yang akan berangkat tahun ini diminta memperhatikan kesehatan tubuh.
Apalagi, angka kematian jamaah haji Indonesia dalam sepuluh musim haji terakhir terbilang cukup tinggi. "Dua penyakit penyebab kematian tertinggi adalah kardiovaskuler dan respiratory disease. Namun ada faktor lain, kelelahan menjadi faktor utama penyebab kematian jemaah," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Budi Sylvana di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (19/5/2022).
Menurut catatannya, angka kematian jemaah haji Indonesia dalam 10 tahun terakhir relatif tinggi mencapai 2 per mil atau sekitar 2 kematian per 1.000 jamaah. Dengan kuota jemaah sekitar 220.000 pada 2019, maka sekitar 300-400 jemaah yang meninggal per tahun.
Angka kematian jemaah haji Indonesia lebih tinggi dibandingkan Malaysia yang mencapai 1 per mil dan India 0,3 per mil. Pemerintah menargetkan menurunkan angka kematian jemaah haji menjadi 1 per mil di tahun ini atau sekitar 1 kematian per 1.000 jamaah haji.
Untuk itu, para jemaah haji perlu diedukasi agar tidak memaksakan ibadah yang berlebihan, terutama bagi mereka yang punya komorbid sebelum puncak haji. "Maka saya minta edukasi jemaah kita. Kenapa banyak yang tumbang saat wukuf? Setelah kita gali banyak jamaah sebelum wukuf melakukan aktivitas yang berlebihan," katanya.
Editor: Berli Zulkanedi