Puluhan Mahasiswa Korban Runtuh Mezzanine Pulang Hari Ini

PALEMBANG, iNews.id – Puluhan mahasiswa yang menjadi korban runtuhnya Mezzanine lantai 1 Tower II Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), rencananya dipulangkan ke Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), hari ini, Selasa (16/1/2018). Sementara sebagian korban masih harus dirawat usai menjalani operasi.

“Sebanyak 40 mahasiswa yang kondisinya sudah sehat akan dipulangkan ke Palembang pada hari ini sedangkan 53 korban lainnya masih dalam perawatan di Rumah Sakit Siloam Jakarta,” kata salah satu dosen Universitas Bina Darma (Bidar) Fakultas Akutansi Komputer, Akbar, Selasa (16/1/2018).

Pascakejadian, suasana Universitas Bidar Palembang yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Seberang Ulu Satu, Palembang, Sumsel, sepi dari aktivitas perkuliahan. Pihak keluarga korban tampak berdatangan untuk menanyakan perkembangan kondisi anaknya.

Mezzanine lantai 1 Tower II Gedung BEI runtuh, Senin 15 Januari 2018 sekitar pukul 11.55 WIB. Belasan korban luka yang merupakan mahasiswa dari Universitas Bidar Palembang, Sumsel, dievakuasi ke RS Siloam, RS Pusat Pertamina, dan RSAL Mintoharjo.

Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Bidar Palembang, Rabina Ipnu Zainal mengatakan, belasan korban luka merupakan mahasiswa Bidar yang sedang melakukan praktik kerja industri di Jakarta. Seluruh mahasiswa yang berangkat dari Palembang berjumlah 93 orang.

Dia mengatakan, Universitas Bidar sudah mengirimkan tujuh dosen pendamping ke Jakarta untuk memantau kondisi para mahasiswa yang sedang dalam perawatan di sejumlah rumah sakit di Jakarta. Tak hanya itu, pihaknya juga mengirimkan psikolog untuk membantu penyembuhan mental para mahasiswa.

"Kami (Universitas Bidar) berjanji akan bertanggung jawab atas para korban. Psikolog sudah berada di Jakarta," kata dia.

Kepala RSAL Mintoharjo Dr Wiweka mengatakan, ada 17 korban yang saat ini dirujuk ke RSAL Mintoharjo. Dokter masih melakukan tindakan medis kepada para pasien. Belasan korban lain diminta dirawat inap untuk penanganan lanjutan. "Ada lima yang harus operasi karena mengalami luka serius,” kata Wiweka.

Editor: Dony Aprian