Pelaku Pembunuh Pria Terkubur dalam Kubangan Lumpur Tertangkap di Jawa Barat 

PALEMBANG, iNews.id - Kasus pembunuhan seorang petani yang mayatnya terkubur di kubangan lumpur di Sungai Menang, OKI di Sumsel mulai terungkap. Salah satu pelaku, Sutrisno alias Ten (39) tertangkap di Desa Cikandok, Karawang, Jawa Barat. 

Pelaku ditangkap Unit IV Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel. Sutrisno alias Ten (39) merupakan salah satu satu pelaku pembunuhan sadis terhadap Romli, warga Desa Karangsia, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten OKI, yang jasadnya ditemukan di kubangan lumpur di persawahan.

Baca Juga

2 Siswa SD di Muba Keracunan Permen, Terpaksa Dilarikan ke UGD Rumah Sakit

Kasubdit III Ditreskrimum Polda Sumsel, Kompol Agus Prihandinika mengatakan, anggota Unit IV Subdit III Jatanras mendapatkan informasi bahwa pelaku pembunuhan sedang berada di Padepokan Desa Cikandok Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

"Setelah diketahui keberadaannya, kita pun langsung mengejar dan menangkap pelaku di tempat persembunyiannya," ujarnya, Senin (7/11/2022).

Baca Juga

Pekan Pertama November, Polisi Tangkap 48 Tersangka Narkoba di Sumsel

Agus menegaskan, tersangka Sutrisna merupakan otak dari peristiwa pembunuhan terhadap Romli. Tersangka melakukan aksi keji tersebut bersama tiga tersangka lainnya yang masih dikejar.

Baca Juga

Perempuan Cantik Pengedar Sabu Ditangkap Polisi, Jumlah Barang Bukti Tidak Main-Main 

"Tersangka Sutrisna sempat berupaya melawan dan kabur saat akan ditangkap sehingga terpaksa diberikan tindakan tegas," katanya.

Terkait tiga pelaku lainnya, Kompol Agus menegaskan, pihaknya telah mengantongi seluruh identitas para tersangka dan kini sedang dilakukan pengejaran. "Tersangka kini sudah dibawa ke Polres OKI. Sementara pelaku lainnya saat ini masih dilakukan pengejaran," katanya,

Sebelumnya, warga dihebohkan dengan penemuan mayat pria terkubur di kubangan lumpur di tengah sawah di Sungai Menang yang diduga menjadi korban pembunuhan, Rabu (2/11/2022). Jasad Romli ditemukan terkubur di kubangan lumpur setelah enam hari dinyatakan menghilang.

Editor: Berli Zulkanedi