Palembang Krisis Guru, Honorer Kesulitan Penuhi Standar Nilai Seleksi PPPK
PALEMBANG, iNews.id - Tingginya standar nilai passing grade (PG) pada seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) mendapat banyak keluhan. Apalagi, peserta tes PPPK yang berasal dari guru honorer didominasi usia lebih dari 35 tahun.
"Ini menjadi keluhan para honorer. Peserta tes P3K banyak tidak lulus PG dan otomatis langsung tidak lulus. Kuota P3K sekitar 500 orang itu pun akhirnya tidak terpenuhi," ujar Kepala Dinas Pendidikan Palembang, Ahmad Zulinto, Selasa (26/10/2021).
Zulinto mengungkapkan, saat ini Dinas Pendidikan Kota Palembang membutuhkan posisi sekitar 4.000 orang guru. Jika 500 peserta seleksi PPPK sudah terpenuhi, artinya masih tersisa kebutuhan tenaga pendidik sebanyak 3.500 orang lagi.
"Selain untuk memenuhi kebutuhan jumlah guru, PPPK juga untuk menurunkan jumlah honorer, apalagi PPPK ini diketahui lebih terjamin kualitasnya," ujarnya.
Menurutnya, banyaknya kuota PPPK awalnya untuk mengurangi jumlah honorer di Kota Palembang. Namun, dengan banyaknya yang tidak lulus, tujuan tersebut tidak tercapai.
"Sebelumnya kita sudah berkoordinasi untuk meningkatkan afirmasi agar usia ditingkatkan. Ini memang berhasil, tapi untuk PG tidak bisa," katanya.
Terlepas dari itu, Zulinto meminta para guru untuk meningkatkan kemampuannya agar bisa lulus saat ada tes selanjutnya. Sebab, guru dituntut untuk memiliki nilai kognitif yang tinggi.
"Banyak guru yang pensiun setiap tahun. Guru honorer inilah yang membantu pembelajaran di sekolah di tengah kekurangan guru saat ini," katanya.
Editor: Berli Zulkanedi