Mengerikan! Sejak 2018 Guru SMP Ini Keliling Kota Incar Anak-Anak untuk Diperkosa

LUBUKLINGGAU, iNews.id – HA (30), PNS guru di salah satu SMP di Kabupaten Empat Lawang, Sumatra Selatan (Sumsel) ditangkap Tim Macan Polres Lubuklinggau. Warga Perumnas Lubuk Tanjung, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, Kota Lubuklinggau diduga telah mencabuli sejumlah anak – anak di Kota Lubuklinggau.

Kapolres Lubuklinggau AKBP Nuryono didampingi Kasat Reskrim AKP Muhammad Ismail mengatakan, pelaku merupakan PNS guru SMP yang mengajar di Muara Saling, Kabupaten Empat Lawang.

Baca Juga

Kantor Gubernur Sumsel Pindah ke Kertapati, Target Selesai 2023

Saat beraksi pelaku ini modusnya mengajak anak – anak yang ditemukan di pinggir jalan untuk mengantar kado. Namun ternyata untuk diperkosa atau dicabuli di tempat sepi. Hingga kini sudah ada empat laporan kasus yang masuk. "Ini terus kami kembangkan karena masih ada korban-korban lain yang dicabuli korban," kata Kapolres, Selasa (2/2/2021).

Baca Juga

Budi Daya Merak India, Pemuda Palembang Raih Untung saat Pandemi 

Nuryono menambahkan, modus pelaku yakni saat menemukan anak-anak perempuan di jalan, maka diajak untuk bermain dan ditawarkan hadiah. Apabila korban telah ikut maka korban akan dicabuli ditempat sepi lalu ditinggalkan.

Untuk korban sendiri saat ini didata banyak dari Lubuklinggau, namun pihaknya sedang berkoodinasi dengan pihak sekolah di Empat Lawang apakah ada korban lainnya. Selain itu juga pelaku pernah terlibat kasus pencurian.

Baca Juga

Main ke Rumah Kenalan, Siswi SMA Ini Dipaksa jadi Budak Seks Teman

"Untuk pasal sendiri kita kenakan tindak pidana dalam pasal Undang-undang perlindungan anak dengan ancaman penjara 9 tahun," katanya.

Di depan petugas, pelaku mengaku memiliki kelain seksual sejak 2018. Dia belum pernah mengkonsultasikan kelainannya itu kepada dokter psikiater. Kelainan pada dirinya itu hanya diungkapkan setelah ditangkap polisi.

"Iya pak saya menyukai anak-anak, dan senang melihat anak-anak. Setiap melihat anak-anak hasrat seksual meningkat,” kata HA kepada wartawan, Selasa (2/2/2021).

Editor: Berli Zulkanedi