Mengembirakan, Kasus Stunting di Palembang Tetap Turun di Tengah Pandemi
PALEMBANG, iNews.id - Kasus gagal tumbuh (stunting) pada anak di Kota Palembang mengalami penurunan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Kota pempek mampu berada di bawah angka rata-rata nasional walaupun dilanda pandemi Covid-19.
Berdasarkan data Ditjen Bina Pembangunan Daerah pada 2021 diketahui bahwa angka prevalensi stunting Kota Palembang yakni 3,3 persen. Angka ini diperoleh dari dua indikator yakni anak pendek (1.054 orang) dan anak sangat pendek (264 orang) dari total 40.224 balita.
Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan walau berada di bawah angka rata-rata nasional 9,5 persen tetapi Pemkot Palembang tetap menjadikan program nasional ini sebagai prioritas. “Artinya kasus gagal tumbuh ini masih ada, jika bisa harus nol persen,” kata Harnojoyo, Kamis (9/12/2021).
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang mencatat sebanyak 4.641 balita usia 0-5 tahun terkena stunting pada 2019 atau berada di angka 7,9 persen dari total 113.718 balita. Penderita stunting mendominasi di 10 wilayah di kawasan Seberang Ulu, Palembang, Sumatera Selatan.
Pemkot berkomitmen memasukkan program pencegahan stunting ini dalam program kerja seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Selain itu, pemkot juga akan bersinergi dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (Tim Penggerak PKK), BKKBN, LSM dalam mengejar target penurunan angka prevalensi stunting ini.
Editor: Berli Zulkanedi