get app
inews
Aa Text
Read Next : Polairud Polda Sumsel Akan Kirim Ratusan Kantung Darah ke Cianjur

Lawang Borotan, Saksi Bisu Kepergian SMB II untuk Diasingkan ke Ternate

Senin, 28 November 2022 - 07:17:00 WIB
Lawang Borotan, Saksi Bisu Kepergian SMB II untuk Diasingkan ke Ternate
Lawang borotan, pintu belakang Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang. (Foto: Antara)

PALEMBANG, iNews.id - Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang merupakan bangunan bersejarah peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam. BKB memiliki sejumlah pintu yang salah satunya disebut lawang borotan atau pintu belakang. 

Melalui lawang borotan inilah, terakhir kalinya Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II keluar dari Keraton Kuto Besak untuk dibawa ke Batavia dan diasingkan ke Ternate oleh Belanda. 

Sebelumnya, Lawang Borotan yang terletak di barat Keraton Kuto Besak yang kini menjadi Benteng Kuto Besak ini ditumbuhi tumbuhan liar. Akar menjuntai menutupi bagian gerbang setinggi sekitar tujuh meter itu hingga hampir merusak bangunan asli. 

Penataan pembangunan kawasan BKB dan pelataran parkir telah lama dilakukan, namun Lawang Borotan baru dilirik dan dibersihkan sekitar 2019. Pemkot Palembang bersama pihak terkait membuka Lawang Borotan yang berusia 200 tahun lebih itu menjadi objek wisata sejarah. Mengutip catatan sejarah, Lawang Borotan dibangun sekitar 1780.

Lawang Borotan merupakan salah satu bangunan peninggalan Kesultanan Palembang yang memerintah dari tahun 1550-1823. Lawang Borotan mulai dibangun tahun 1780, di era Sultan Mahmud Badaruddin I.

Lawang Borotan menjadi akses keluar masuknya Sultan Mahmud Badaruddin II, jika hendak menuju kediaman Adipati Tua, di Sungai Sekanak. Berdasarkan catatan sejarah, pada tahun 1821 Benteng Kuto Besak diserang kolonial Belanda. Lalu, Sultan Mahmud Badaruddin II beserta keluarga diasingkan ke Ternate dan menandai berakhirnya era Kesultanan Palembang. 

Pengasingan dilakukan konon untuk melemahkan kesultanan dan mengakhiri perlawanan. Karena SMB tidak pernah menyerah dan terus memberikan perlawanan. Kini, Lawang Borotan telah diperbaiki dan menjadi salah satu objek wisata di Kota Palembang. 

Perbaikan dilakukan untuk menjadikan Lawang Borotan sebagai destinasi wisata kampung tua BKB. Hampir setiap pengunjung yang ditemui mengakui kagum dengan kesultanan Palembang, melihat dari bentuk gerbang atau Lawang Borotan yang setinggi sekitar tujuh meter, lebar sekitar empat meter itu.

Karena mengesankan gagah dan berani, terbukti Belanda harus mengasingkan SMB II beserta keluarga ke Ternate hingga akhir hayatnya untuk menghentikan perlawanannya.

Lawang Borotan terdiri dua pilar atau semacam tiang besar dan dua daun pintu dari kayu yang tebal. Tinggi daun pintunya saja sekitar empat motor yang terlihat sangat kuat dan berat. Baik bangunan beton maupun daun pintu semuanya masih asli.

Jika masuk bagian dalam pintu ruangan kecil sebelum menuju dalam keraton atau benteng yang kini tidak ada lagi. Karena bagian dalam benteng telah menjadi pemukiman dan bagian depannya yang menghadapi Sungai Musi adalah Markas Kesdam II Sriwijaya.

Editor: Berli Zulkanedi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut