get app
inews
Aa Text
Read Next : Heboh! Polisi Tembak Mati Warga di OKU Sumsel, Diduga Perusak 2 Pos Lantas

Kronologi Polisi Tembak Mati Perusak Pos Lantas di OKU Sumsel, Melawan saat Ditangkap

Rabu, 29 Oktober 2025 - 12:57:00 WIB
Kronologi Polisi Tembak Mati Perusak Pos Lantas di OKU Sumsel, Melawan saat Ditangkap
Kapolres OKU AKBP Endro Aribowo saat konferensi pers di Mapolres OKU (Foto: Ist)

BATURAJA, iNews.id - Kronologi penembakan menewaskan seorang pria berinisial P (29) warga Jalan Raya Kemelak Bindu Langit, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan. P diduga sebagai pelaku perusakan dua pos lalu lintas milik Satlantas Polres OKU yang tewas ditembak polisi karena melakukan perlawanan bersenjata saat hendak diamankan.

Kejadian penembakan ini menghebohkan warga OKU hingga viral di media sosial. Apalagi setelah muncul pengakuan dari keluarga jika P mengalami gangguan kejiwaan.

Kapolres OKU AKBP Endro Aribowo menjelaskan, penangkapan terhadap P bermula dari aksi perusakan dua pos polisi. Kedua pos yang dirusak yakni Pos Lantas Simpang Tiga Ramayana dan Pos Lantas Simpang Unbara.

Dari rekaman CCTV Ramayana Mall, pelaku yang diduga P terlihat melempar batu ke arah pos hingga memecahkan kaca depan.

“Terlihat dari rekaman CCTV pelaku datang menggunakan motor bernomor polisi BG 6500 FC, berhenti di depan pos, lalu melempar batu dua kali ke arah pos sebelum meninggalkan lokasi,” ujar Kapolres OKU dalam konferensi pers di Mapolres OKU dikutip dari Humas Polri, Rabu (29/10/2025).

Rekaman tersebut kemudian dianalisis oleh tim gabungan Satreskrim, Satintelkam, dan Polsek Baturaja Timur, dibantu kamera E-TLE dan ETRI, hingga wajah pelaku berhasil diidentifikasi dengan jelas.

Polisi mengungkap pelaku P memiliki riwayat unggahan media sosial bernada provokatif dan menunjukkan ketidaksukaan terhadap aparat.

“Dari hasil analisis akun media sosialnya, pelaku sering mengunggah konten bernada provokatif dan menunjukkan ketidaksukaan terhadap Polri serta aparat keamanan,” katanya.

Hasil profiling digital ini menjadi dasar kuat bagi tim gabungan untuk melakukan penangkapan terhadap pelaku di kawasan Kemelak Bindu Langit.

Saat aparat mendatangi rumahnya, pelaku tampak menyadari kedatangan petugas dan keluar rumah sambil membawa benda bulat berwarna hitam di tangan kiri serta badik di pinggang.

“Pelaku mendatangi petugas sambil melontarkan kata-kata menantang. Saat petugas mencoba menjelaskan, pelaku justru melempar batu ke arah petugas dan mengancam akan meledakkan polisi bila mendekat,” kata Kapolres OKU.

Petugas sempat memberikan enam kali tembakan peringatan ke udara, namun pelaku tetap melawan. Bahkan, salah satu anggota, Briptu Dedy, sempat terjatuh akibat serangan pelaku.

Dalam situasi membahayakan jiwa, aparat akhirnya melakukan tindakan tegas dan terukur dengan menembak pelaku sebanyak dua kali hingga mengenai bagian perut kiri dan bahu kiri.

Pelaku tersungkur dan langsung dievakuasi ke rumah sakit dengan bantuan warga dan anggota TNI setempat. Namun, setelah mendapat perawatan medis, nyawa pelaku tidak tertolong.

“Kami turut berduka cita atas meninggalnya pelaku dan menyayangkan peristiwa ini. Kasus ini telah kami laporkan langsung kepada Kapolda Sumatera Selatan,” ujar AKBP Endro Aribowo.

Atas kejadian ini, tiga anggota Polres OKU yang terlibat dalam penangkapan kini menjalani pemeriksaan Propam untuk memastikan tindakan di lapangan sesuai dengan prosedur.

Selain itu, tim dari Propam, Ditintelkam dan Itwasda Polda Sumsel telah turun langsung ke Baturaja untuk melakukan audit investigasi dan pemeriksaan menyeluruh terhadap kronologi dan prosedur penegakan hukum di lapangan.

Kapolres menegaskan bahwa Polres OKU berkomitmen menangani kasus ini secara transparan, baik terkait dugaan perusakan fasilitas negara maupun evaluasi tindakan aparat.

“Kami pastikan seluruh proses penanganan dilakukan sesuai prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Kami imbau masyarakat agar tetap tenang, tidak terprovokasi, dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwenang,” ucapnya.

Pihak keluarga pelaku diketahui sempat menyampaikan bahwa P memiliki riwayat gangguan kejiwaan, namun hingga kini polisi masih melakukan pendalaman untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut