Konflik Manusia dan Harimau, Alex Noerdin: Segera Perbaiki Habitat
PALEMBANG, iNews.id – Menyikapi banyaknya kasus konflik antara harimau dan manusia di Pulau Sumatera beberapa waktu belakangan ini, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Alex Noerdin meminta pemerintah setempat segera memperbaiki habitat harimau yang diduga dirusak oleh tangan manusia. Selain itu, perushaan yang terbukti merusak habitat harus segera ditindak tegas.
“Banyak ahli-ahli satwa liar dan ahli konservasi, cek. Dimana habitatnya kan tahu, siapa yang rambah disitu, perbaiki dan jaga,” katanya usai acara diskusi bertajuk Yayasan Kelola Landskap Berkelanjutan Lintas Politika, South Sumatera High Level Dialogue, Teladan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Keberlanjutan (Peduli Karhutlah, Lanskap Berkelanjutan dan Habitat Harimau), di Hotel Aryaduta, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (20/12/2019).
Alex menegaskan, pada kodratnya, manusia bukan musuh harimau. Hewan lain yang jadi mangsa harimau dan bukanlah manusia.
“Tapi karena terpaksa, perut lapar, mau bagaimana,” katanya lagi.
Dia yakin, saat harimau sudah turun ke wilayah pemukiman dan bahkan memangsa manusia, artinya habitatnya rusak dan hewan sudah tidak nyaman. Hewan kesulitan mencari mangsa dan memaksa turun gunung.
Maka dari itu, mantan gubernur Sumatera Selatan dua periode ini meminta kepada pemerintah daerah untuk segera menindak perusahaan yang telah merusak lingkungan habitat harimau sumatera. Dia yakin, jika kondisi habitat kembali baik, maka harimau akan kembali ke dalam hutan.
Alex juga mengimbau kepada pimpinan daerah, camat, lurah hingga kades untuk melarang warga beraktivitas di kawasan hutan lindung yang merupakan habitat asli harimau sumatera. Pasalnya, hewan ini sudah masuk daftar hewan dilindungi dan hanya tinggal beberapa ekor lagi yang tersisa.
Sebelumnya, terjadi lima konflik antara harimau dan manusia di tiga wilayah di Sumatera. Di antaranya Lahat, Pagaralam dan Muaraenim. Dalam konflik itu, sebanyak tiga orang tewas dan dua luka akibat terkaman harimau.
Editor: Umaya Khusniah