Ini Tampang Pelaku Bom di Bandara Kabul yang Tewaskan 13 Tentara AS
KABUL, iNews.id - Kelompok Islamic State Khorasan (ISIS-K) merilis pembom (bomber) bunuh diri yang beraksi di bandara Kabul, Afghanistan yang menewaskan 110 orang termasuk tentara Amerika Serikat. Pelaku diidentifikasi seorang pria bernama Abdul Rehman Al-Loghri.
Gambar bimber dirilis ISIS-K melalui media propagandanya, Amaq. Awalnya dilaporkan ada dua serangan bom bunuh diri, yakni di Abbey Gate—salah satu gerbang utama Bandara Internasional Hamid Karzai—dan Baron Hotel yang jarak keduanya 200 meter. Namun, Pentagon mengonfirmasi hanya ada satu ledakan bom bunuh diri di area gerbang bandara.
"Saya dapat mengonfirmasi kepada Anda bahwa kami tidak percaya bahwa ada ledakan kedua di atau di dekat Baron Hotel, bahwa itu adalah seorang pembom bunuh diri," kata pejabat Pentagon, Mayor Jenderal Angkatan Darat William Taylor, kepada wartawan, yang dilansir Reuters, Jumat (27/8/2021).
ISIS-K dan Taliban adalah kelompok militan Islam Sunni garis keras, tetapi berbeda dalam hal-hal kecil agama dan strategi, dengan keduanya mengklaim sebagai pembawa bendera jihad yang sebenarnya.
ISIS-K adalah cabang ISIS Afghanistan-Pakistan. Kelompok ini kerap mengklaim bertanggung jawab atas beberapa serangan paling mematikan di kedua negara dalam beberapa tahun terakhir. Mereka tidak memegang wilayah di kedua negara itu, tetapi beroperasi di sel-sel rahasia.
Laporan media lokal mengatakan pembom bunuh diri sebelumnya menabrak orang-orang yang berdiri di saluran air limbah, membuat mayat-mayat terbang dan jatuh di saluran air.
Pemandangan kepanikan di sekitar bandara menunjukkan orang-orang yang menunggu dengan putus asa untuk mendapatkan tempat dalam penerbangan keluar dari Afghanistan terlihat membawa mereka yang terluka ke ambulans, di mana pakaian mereka berlumuran darah.
Para korban selamat yang berlumuran darah digiring dari tempat kejadian dengan gerobak dorong.
Ada juga rekaman video yang menunjukkan orang-orang yang putus asa mencari kerabat terkasih di antara puluhan mayat di saluran air limbah di pinggiran bandara.
Editor: Berli Zulkanedi