Fenomena Pemuda Desa Nikahi 2 Gadis Sekaligus, karena Cinta Biasa di Muba

SEKAYU, iNews.id - Jagat dunia sosial kembali dihebohkan video viral seorang pemuda desa menikahi dua perempuan sekaligus. Pernikahan tak biasa ini terjadi di Desa Piase, Walang Wetan, Musi Banyuasin (Muba), Sumatra Selatan (Sumsel).
Pria yang mengagumkan itu bernama Suhuan biasa dipanggil Sunan, warga Desa Talang Piase tempat berlangsungnya resepsi. Sedangkan kedua pengantin perempuan dari dua desa berbeda yakni Anggun Andini dari Desa Rantau Sialang, dan Vopi Anggaraini dari Tebing Bulang.
Pernikahan tak biasa ini benar terjadi di Musi Banyuasin, Sumatra Selatan (Sumsel), Sabtu (26/12/2020). Resepsi pernikahan ini memicu kehebohan tamu undangan dan berlanjut viral.
Namun perlu diketahui, bagi warga kabupaten yang juga dibela Sungai Musi di bagian hulu ini, satu pria menikahi dua perempuan sekaligus dan duduk bertiga di pelaminan bukan hal baru.
Tiga tahun lalu, tepatnya pada 2017, juga terjadi hal yang sama di kabupaten yang sama. Awalnya beredar undangan pernikahan seorang pria bernama Cindra yang akan menikahi du perempuan sekaligus.
Pemuda Desa Lumpatan II, Kecamatan Lais Musi Banyuasin yang tangguh menikahi dua gadis sekaligus. Pertama perempuan bernama Indah warta Teluk dan Perawati dari desa berbeda di Kecamatan Lais.
Tertulis di undangan saat itu, akad nikah digelar di hari berbeda. Pertama 6 November 2017 dan kedua dua hari kemudian yang dilanjutkan resepsi ketiganya.
Masih di tahun yang sama, sekitar bulan Mei 2017 juga terjadi tiga mempelai duduk bersama di pelaminan. Tentu sang pria dengan gagah duduk di tengah diapit dua istri.
Seorang pria berinisial H, warga Desa Kasmaran yang mencatatkan dirinya menjadi sedikit pria menikahi dua perempuan sekaligus.
Saat itu tidak ada yang tahu, awalnya H mendatangi rumah kepala desa meminta suray pengantar pernikahan atau biasa disebut NA. Kemudian sang kepala desa juga hadir dalam proses persiapan termasuk seserahan.
Namun sang kepala desa dibuat kaget bukan kepalang. Beberapa hari kemudian H kembali datang untuk meminta surat pengantar lagi. Tentu ditolak oleh kepala desa dengan beberapa alasa.
Waktu berlalu dan tiba hari resepsi pernikahan H. Sang kepala desa kembali kaget, karena di pelaminan duduk tiga mempelai. Ternyata H tetap menikahi dua perempuan sekaligus. Luar biasa
Editor: Berli Zulkanedi