Ekspor Serat Daun Nanas Prabumulih Terkendala SDM dan Mesin, Berikut Jawaban Kementan

PRABUMULIH, iNews.id - Luas tanaman nanas di Prabumulih, Sumsel mencapai 3.000 hektare lebih sehingga berpotensi untuk memproduksi dan mengekspor serat daun nanas. Namun, hal itu masih terkendala sumber daya manusia dan mesin.
Wali Kota Prabumulih Ridho Yahya mengatakan, Prabumulih yang dikenal sebagai Kota Nanas dan memiliki ribuan hektare tanaman nanas, namun baru mampu mengekspor serat daun nanas sebanyak 100 kg per bulan. Padahal, permintaan serat daun nanas dari Singapura mencapai dua ton per bulan.
"Kami belu mampu memenuhi permintaan pasar, karena keterbatasan sumber daya manusia serta alat pengolahan dan bibit nanas berkualitas," ujarnya di hadapan Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi di Prabumulih, Rabu (22/2/2023).
Ridho berharap bantuan dari Kementerian Pertanian agar produksi serat daun nanas di Prabumulih meningkat sehingga dapat memenuhi permintaan ekspor. "Kami mohon bantuan dari Jakarta (Kementan), apalagi informasi yang kami dapat jika dijual ke Eropa lebih mahal lagi," katanya.
Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi mengatakan, pemerintah memiliki Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) yang dapat diterapkan pada komoditas nanas di Prabumulih. "Presiden tengah mengenjot sektor pertanian agar dapat menjadi salah satu penunjang ekonomi. Salah satunya wilayah Sumatera, tidak hanya nanas secara fresh namun juga off farm atau hilirisasi agar bisa lebih maksimal," katanya.
Editor: Berli Zulkanedi